DERADEKALISASI PEMAHAMAN ALQUR'AN DAN HADITS
Rp. 85.000,-
PEMESANAN
085756777030
082216130771 |
Judul | DERADEKALISASI PEMAHAMAN ALQUR'AN DAN HADITS |
No. ISBN | 9786020242088 |
Penulis | Nasaruddin Umar |
Penerbit | Quanta |
Tanggal terbit | Juni 2014 |
Jumlah Halaman | 456 |
Berat Buku | 400 gr |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | 150 x 230 |
Kategori | Seri Studi Al-Qur'an - Hadits |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia |
Al-Qur`an dan hadis ibarat mata
air yang tidak pernah kering. Keduanya sama-sama menjadi sumber pelepas dahaga
bagi umat di saat kekeringan spiritualitas melanda. Secara teologis-normatif,
Al-Qur`an dan hadis akan senantiasa menjadi rujukan bagi umat Islam dalam
menjalani kehidupannya di dunia.
Sebagai
sumber rujukan bagi umat Islam, Al-Quran dan hadis mengandung beragam aspek,
mulai dari aspek akidah, ibadah, muamalah, jinyahi (hukum pidana) sampai aspek
siysah (politik). Hal inilah yang mendasari pernyataan banyak ulama, bahwa
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia secara
komprehensif, integral, dan holistik. Mengamati aktivitas keagamaan umat muslim
konteporer, terdapat kecenderungan dalam memahami Al-Quran dan hadis hanya
secara tekstual dan terkesan rigid. Meskipun pemahaman secara tekstual dan
literal terkadang tidak dapat dielakkan, namun model pemahaman tekstual dan
literal pada gilirannya dapat melahirkan perilaku yang terkesan anarkis, tidak
toleran, dan cenderung destriktif.
Ajaran
jihad misalnya, secara pragmatis sering dipahami sebagai "perang
suci" untuk melakukan penyerangan dan pemaksaan terhadap kelompok lain
yang tidak sepaham dengannya. Hal ini tentunya dianggap menodai wajah Islam
yang ramah, santun, dan penuh kedamaian. Lebih jauh, akan timbul mispersepsi,
serta akan menimbulkan cibiran dan citra negatif terhadap agama dan umat Islam
secara keseluruhan. Melihat realitas yang terjadi, adalah sebuah keniscayaan
untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Islam.
Sebagai
langkah awal, perlu diupayakan pemahaman metodologi yang komprehensif dalam
memahami teks Al-Quran dan sunah, misalnya dengan mempertimbangkan aspek asbb
an-nuzl dan asbb al-wurd (sosio-historical background). Upaya untuk mencapai
pemahaman metodologi tersebut tidak berati bahwa metodologi tafsir yang
dibangun oleh para ulama terdahulu tidak lagi relevan atau harus dipinggirkan.
Upaya ini justru ingin memperteguh kembali warisan metodologi tafsir yang telah
ada, dengan harapan dapat menjawab segala persoalan pada masa modern seperti
sekarang.
Bagi yang berminat pada buku Deradekalisasi Pemahaman Al-Qur'an - Hadits, kami
melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030/ 082216130771
Selamat Membaca..
0 komentar:
Posting Komentar