Diberdayakan oleh Blogger.

JERUSALEM 33

JERUSALEM 33
JERUSALEM 33; Imperium Romanum, Kota Para Nabi, dan Tragedi di Tanah Suci

Rp 75.000
Rp 65.000

PEMESANAN


085756777030


Detail Buku
Judul
JERUSALEM 33; Imperium Romanum, Kota Para Nabi, dan Tragedi di Tanah Suci
 
No. ISBN9789797095635
PenulisTrias Kuncahyono
PenerbitKompas
Tanggal terbitJuli - 2011
Jumlah Halaman-
Berat Buku-
Jenis CoverSoft Cover 
Dimensi(L x P)-
KategoriSeri Buku Sejarah
Bonus
Text BahasaIndonesia
Sinopsis

"Saya datang ke hadapan Anda semua pada hari ini dengan niat teguh untuk menciptakan sebuah kehidupan baru dan perdamaian. Kita semua mencintai tanah ini, tanah Tuhan, kita semua, umat Muslim, Kristen, dan Yahudi semua menyembah Tuhan ..."
(Pidato Anwar Sadat di Parlemen Israel,19 November 1977)

Selama ribuan tahun, Jerusalem merupakan kota ziarah agama samawi: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Mereka berziarah ke Tembok Ratapan, Gereja Makam Kristus, Masjid Al Aqsha. Tetapi pada saat bersamaan, kesucian kota Jerusalem dirobek berbagai konflik yang tak kunjung selesai antara Israel dan Palestina. Bagaimana upaya penyelesaian damai antara Israel dan Palestina?

Kemudian benarkah Jerusalem akan menjadi kota pengadilan akhir umat manusia? Benarkah Mesias akan datang kembali melalui Pintu Gerbang Kerahiman yang kini masih tertutup? Buku ini mengajak Anda kembali ke sejarah masa lampau sekaligus melihat Jerusalem di akhir zaman.

Trias Kuncahyono adalah wartawan senior Harian Kompas. Ia telah menulis "Bulan Sabit di Atas Baghdad", "Dari Damascus ke Baghdad (Catatan Perjalanan)", "Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish", "Musafir dari Polandia: Paus Yohanes Paulus II", dan "Jalur Gaza, Tanah Tertanji, Intifada dan Pembersihan Etnis".


Bagi yang berminat pada buku JERUSALEM 33; Imperium Romanum, Kota Para Nabi, dan Tragedi di Tanah Suci, kami melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030
Selamat membaca..

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
2014 Hanya Menjual Buku | Google Indonesia Sponsors: Facebook, Rendi Syahputra