Diberdayakan oleh Blogger.

MILLAH IBRAHIM DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR'AN

MILLAH IBRAHIM DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR'AN
MILLAH IBRAHIM DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR'AN
Rp. 100.000
Rp. 85.000

PEMESANAN

085756777030

Detail Buku
JudulMillah Ibrahim Dalam Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an  
No. ISBN979-9781-42-6
PenulisWaryono Abdul Ghafur
PenerbitBidang Akademik UIN Sunan Kalijaga
Tanggal terbitNovember - 2008
Jumlah Halaman471
Berat Buku-
Jenis CoverSoft Cover 
Dimensi(L x P)-
KategoriSeri Semitik Corner
Bonus-  
Text BahasaIndonesia

Sinopsis
Millah adalah Living Tradition atau apa yang disebut dalam bahasa agama sebagai Sunnatulah Hayat (Tradisi Tuhan yang senantiasa hidup sepanjang millenium).

Al-Maraghi dalam karyanya, Tafsir Al-Maraghi menyebut Millah Ibrahim sebenarnya adalah apa yang disebut sebagai Ad-Dienul Qoyyim (Ajaran Tuhan yang Lurus) dan itu juga sama dengan Sirotol Mustaqim (Jalan hidup yang lurus). Maka dari itu jika ingin melihat ajaran Tuhan yang hakiki, benar dan lurus, lihatlah praktek keberagamaan seorang Ibrahim.

Sementara Duo Grand Syekh, Mufti Universitas Al-Azhar Kairo, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dalam karyanya Tafsir Al-Manar mengatakan bahwa Agama yang otentik (asli) dan harus diikuti oleh manusia adalah Millah Ibrahim yang murni dalam bertauhid dan ihsan dalam beramal. Hal ini berarti bahwa dalam ajaran Millah Ibrahim tidak ada keyakinan dan praktek keagamaan yang mengandung unsur-unsur kemusyrikan dan itulah yang diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul. Lebih lanjut menurut Abduh dan Ridha, ajaran Tuhan (baca: agama) dalam esensi dan prinsip-prinsipnya adalah tunggal, tidak ada pertentangan dan perbedaan didalamnya. Itulah yang haq. Ruh dari semua itu ada pada Millah Ibrahim.

Dalam tradisi Yahudi, Ibrahim dipercaya sebagai yang pertama dari ketiga bapa bangsa (Patriakh) bersama Ya’qub dan Ishaq yang menemukan satu Tuhan (monoteis) dan menolak menyembah berhala. Ibrahim dipercaya sebagai bapak monoteis sejati yang menolak adanya Tuhan-tuhan yang lain. Tidak berbeda dengan Yahudi, Kristen juga memiliki keyakinan yang sama mengenai sosok Ibrahim, meski dengan bahasa yang berbeda. Dalam keyakinan Kristen, Ibrahim dikenal sebagai “Bapa orang Beriman”. Ibrahim dikenal sebagai Tokoh pertama yang memperkenalkan Tuhan secara murni yaitu satu Tuhan. Ajaran Islam yang sampaikan oleh Muhammad juga membenarkan keyakinan keyakinan dua “saudaranya” diatas. Dalam Islam Ibrahim dikenal sebagai hanifan muslima yang berarti mengikuti jalan hidup yang asli, primordial dan perennial, yang tidak pernah berubah sepanjang masa yang berpangkal kepada keyakinan terhadap yang Tuhan yang Esa yang didalam al-Qur,an dikenal dengan ad-dinul qayyim.

Bila semua mengakui dan menyepakati bahwa Ibrahim adalah "Bapa Monoteis", "banyak orang yang beriman" dan sebagai "hanif yang Muslim", mengapa pada saat yang sama, tiga penganut agama itu (Yahudi, kristen dan Islam) menganggap diri sebagai pewaris yang sah “agama Ibrahim” atau “Millah Ibrahim” menutup diri terhadap tafsir “agama Ibrahim” yang dianut lainnya. Inilah yang menarik untuk dicari jawabannya dalam buku ini. Dari ajaran Millah Ibrahim ini diharapkan akan ditemukan kalimatun sawa, titik temu atau common platform semua agama, khususnya yang termasuk dalam rumpun “Abrahamic Religions”.

Bagi yang berminat pada buku Millah Ibrahim dalam Tafsir Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an, kami melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030

 
Selamat Membaca..



0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
2014 Hanya Menjual Buku | Google Indonesia Sponsors: Facebook, Rendi Syahputra