Diberdayakan oleh Blogger.

TONG KOSONG INDONESIA BUNYINYA

TONG KOSONG INDONESIA BUNYINYA
TONG KOSONG INDONESIA BUNYINYA

Rp 55.000
Rp 45.000

PEMESANAN


085756777030


Detail Buku
JudulTong Kosong Indonesia Bunyinya; Berkelana Memotret Indonesia sebagai Negeri Kaya Ironi Sarat Inspirasi  
No. ISBN-
PenulisYusuf Maulana
PenerbitPro U
Tanggal terbit-
Jumlah Halaman170
Berat Buku183
Jenis CoverSoft Cover 
Dimensi(L x P)14 X 20 CM
KategoriEdisi Buku Sosial - Budaya
Bonus
Text BahasaIndonesia
Sinopsis
Ketika berbicara tentang Indonesia, maka hakikatnya kita tengah membincangkan sebuah negara “besar” yang berpenduduk terbanyak keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. 

Dibandingkan ketiganya, kualitas Indonesia—dari berbagai segi—masih berada di bawahnya. Cina terkenal dengan peniru ulungnya, India terkenal dengan Bajajnya, sedangkan Amerika terkenal dengan “Adidaya”-nya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Ada. Ada sesuatu yang sangat dibanggakan di negeri Indonesia. Apa itu? Ya, itu adalah omong kosong bernama citra. Dan “kabar baiknya”, banyak yang menyukainya hingga suara tong kosong itu pun nyaring menyuarakan INDONESIA.


Karenanya, jangan heran jika mereka bangga menjadi negara pengimpor hasil pertanian terbesar meski berpredikat negara agraris; bangga dengan peringkat ke-5 dunia dan ke-1 di Asia Pasifik dalam bidang korupsi; bangga dengan pendidikan yang menduduki peringkat ke-64 dari 120 negara; bangga dengan status buruh di negeri sendiri; bangga dengan banyaknya aktivis HAM, tetapi selalu bungkam jika yang mayoritas terzalimi; bangga pada anak-anak bangsa yang begitu berani mempreteli agama yang mulia ini—Islam! Dan, ini baru secuil—belum semuanya?

Bagi yang berminat pada buku Tong Kosong Indonesia Bunyinya; Berkelana Memotret Indonesia sebagai Negeri Kaya Ironi Sarat Inspirasi, kami melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030

Selamat membaca..

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
2014 Hanya Menjual Buku | Google Indonesia Sponsors: Facebook, Rendi Syahputra