BAYANG - BAYANG TUHAN; AGAMA DAN IMAJINASI
Rp 79.000
PEMESANAN
085756777030
|
Detail Buku
Judul | BAYANG-BAYANG TUHAN; Agama dan Imajinasi |
No. ISBN | 978-602-9686-48-7 |
Penulis | Yasraf Amir Piliang |
Penerbit | Mizan |
Tanggal terbit | 2011 |
Jumlah Halaman | 372 |
Berat Buku | - |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | - |
Kategori | Seri Wacana Cultural Studies |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia |
Ketika masuk dalam wacana agama dan
realitas keberagaman, kita akan disuguhkan berbagai macam panorama kehidupan
yang penuh batasan. Agama dikonotasikan dengan segala bentuk pelarangan,
pengaturan, penghambatan, pelurusan, pendisiplinan, pengharaman, bahkan
pengkafiran. Seolah-olah agama itu bukanlah tempat ekspresi kebebasan, kecairan
imajinasi, dialog, keliaran fantasi, terobosan, inovasi, dan daya kreativitas.
Tetapi, mampukah agama hidup tanpa
kebebasan, imajinasi, fantasi, inovasi, dan kreatifitas? Apakah Tuhan
menciptakan manusia seperti sebuah mesin yang diprogram secara mekanis untuk
melaksanakan segala perintah-Nya secara total? Apakah dalam perintah agama
tidak memiliki ruang interpretasi dan pemahaman dunia berdasarkan kapasitas
akal, imajinasi, dan daya kreatifitas manusia? Apakah mungkin manusia mendiami
sebuah arsitektur keberagaman yang dibangun dengan dinding pembatasan, tembok
penghambat, tiang pelarangan, dan atap pendisiplinan?
Buku Bayang-Bayang Tuhan:
Agama dan Imajinasi karya
Yasraf Amir Piliang adalah sebuah upaya melukiskan wacana agama dan realitas
keberagaman dengan cara yang lebih cair, dinamis, imajinatif, dan inovatif.
Tidak seperti yang dibayangkan selama ini. Buku ini hendak memperlihatkan bahwa
Tuhan menciptakan manusia bukan seperti mesin yang dipenuhi dengan rumus,
aturan, kode pembatasan, standard, dan ukuran.
Melalui agama, Tuhan sesungguhnya memberi
ruang kepada manusia untuk mengembangkan kebebasan, imajinasi, fantasi, dan
inovasinya. Melalui hal-hal tersebut, manusia dapat memahami dan menghayati
dunia. Tetapi, kebebasan, imajinasi, fantasi, dan inovasi itu tentunya berada
dalam bingkai aturan, kode, atau konsensus moral, bukan dalam bingkai liar dan
tanpa batas.
Buku ini merupakan sebuah upaya mengubah
sudut pandang pemahaman wacana agama dan realitas keberagaman, sehingga
diharapakan dapat memberikan cakrawala baru. Penulis menggunakan sudut pandang cultural studies dalam memahami wacana agama dan realitas
keberagaman, yaitu membuka ruang-ruang interpretasi terhadap fenomena
atau relitas keagamaan melalui pendekatan budaya.
Untuk menjadikan telaah agama dan realitas
keberagaman sebagai sebuah telaah yang hidup, dinamis, dan produktif diperlukan
keberanian untuk mengubah sudut pandang, menggeser teropong epistimologis, dan
mengganti dengan pisau analisis.
Pendekatan kebudayaan, khususnya cultural studies, dalam menelaah fenomena agama dan
dunia keberagaman –sebagaimana yang ingin ditunjukkan penulis dalam buku
tersebut—tidak dimaksudkan untuk meniadakan, melawan, atau menegasi
epistemologi dan paradigma telaah agama yang telah ada, tetapi lebih sebagai
upaya memperkaya bentuk, makna, dan nilai-nilainya. Pendekatan itu diharapkan
dapat membentangkan panorama yang tidak terbayangkan sebelumnya tentang wacana
agama dan realitas keberagaman.
Lantaran agama dan keberagaman kehidupan
dalam buku ini dikaji dengan pendekatan cultural studies –baik versi strukturalisme maupun
poststrukturalisme—maka akan banyak sekali ditemukan istilah atau konsep yang
tidak begitu lazim dalam telaah agama pada umumnya, seperti budaya populer,
gaya hidup, pertandaan, hedonisme, dekonstruksi, genealogi, intertekstualitas,
mesin hasrat, pembebasan hasrat, plularisme, ekstasi, simulasi, dsb.
Konsep-konsep tersebut tampak asing atau janggal ketika
disandingkan dengan konsep-konsep seperti iman, kesucian, kepercayaan, tauhid,
kesalehan, spiritualitas, kezuhudan, pahala, atau akhirat. Pertemuan yang
kontradiktif, janggal, dan abnormal itulah yang menjadikan penjelajahan
pemikiran dalam buku ini menjadi tampak semakin sulit dan penuh risiko.
Kehadiran buku ini dirasa sangat penting,
mengingat upaya mendekati agama –terutama fenomena keislaman—melalui cultural studies ini belum begitu banyak dilakukan di
Indonesia.
Selamat membaca..
Bagi yang berminat pada buku Bayang-bayang Tuhan; Agama dan Imajinasi, kami melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030
0 komentar:
Posting Komentar