TEKSTUALITAS AL-QUR'AN; Kritik terhadap Ulumul Qur'an |
Rp. 110.000
PEMESANAN
085756777030
Judul | TEKSTUALITAS AL-QUR'AN; Kritik terhadap Ulumul Qur'an |
No. ISBN | 9798966279 |
Penulis | Nasr Hamid Abu Zaid |
Penerbit | LKiS |
Tanggal terbit | 2011 |
Jumlah Halaman | 422 |
Berat Buku | - |
Jenis Cover | Soft Cover |
Dimensi(L x P) | 16 x 24 cm |
Kategori | Edisi Studi Al-Qur'an - Hadits |
Bonus | - |
Text Bahasa | Indonesia |
Membaca pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid, kita akan mendapatkan
kerancuan pemahamannya terhadap Al-Qur’an. Konsep wahyu adalah salah satu yang
sangat menonjol dari kerancuan itu. Ia memahami bahwa wahyu (Al-Qur’an) itu
diturunkan secara maknawi kepada Jibril, sedangkan lafaznya (teks) dari Jibril
dan Muhammad yang meriwayatkannya dan mengolahnya. Selain itu, menurutnya
bentuk wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dalam bentuk ilham.
Karena Allah menurunkan Al-Qur’an ke dalam hati Muhammad.
Membahas Muhammad sebagai penerima wahyu pertama, berarti
tidak membicarakannya sebagai penerima pasif.
Apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. tidak murni lagi sebagai
wahyu Ilahi, tapi sudah diekspresikan dalam kemampuan intelektual dan
linguistik Muhammad Saw., sehingga ia menyimpulkan Al-Qur’an sebagai “spirit
wahyu”. Karena ia berubah dari tanzil menjadi ta’wil, dari wahyu menjadi teks.
Dalam pandangannya, kebenaran wahyu tidak bisa dianggap sakral, karena Muhammad
sebagai penerima wahyu pertama sekaligus penyampai wahyu (Al-Qur’an) adalah bagian dari realitas dan masyarakat.
Ia adalah buah dan produk masyarakat.
Tentu, wahyu (Al-Qur’an) juga dipengaruhi oleh realitas dan masyarakat.
Karenanya, Al-Qur’an dalam pandangannya tidak berbeda dengan
teks-teks lain. Pemahaman tersebut jelas bermasalah dari keyakinan Islam.Ia
juga menyalahi pesan Al-Qur’an, “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran)
menurut kemauanhawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya).”
Al-Qur'an sebagai sebuah teks, dapat ditafsirkan secara
terbuka (plural), maka wajar bila dalam setiap rentang waktu tertentu terjadi
pergulatan penafsiran yang beraneka ragam. Buku ini merupakan salah satu sayap
penafsiran radikal yang menolak Al-Qur'an didekati secara dogmatis-ideologis.
Sebagai sanggahannya, penulis melakukan pembongkaran atas Konsep Teks dan Wahyu
melalui metode analisis teks. Dengan pembongkaran ini, kajian atas Al-Qur'an
menjadi semakin menarik, merangsang perdebatan ini melahirkan konsep baru yang
radikal terhadap eksistensi Al-Qur'an, sebagaimana semangat
revolusioner-radikal penulis yang merekomendasikan perlunya pembacaan ulang
secara serius atas ilmu-ilmu Al-Qur'an dan sekaligus melakukan kritik atasnya.
Bagi yang berminat pada buku TEKSTUALITAS AL-QUR'AN; Kritik terhadap Ulumul Qur'an, kami melayani paket order. silahkan hubungi no. kontak 085756777030
Selamat membaca..
0 komentar:
Posting Komentar